tugas kesehatan mental
laoviet eka putri
npm: 15514978
kelas: 2pa05
TEORI KEPRIBADIAN SEHAT MENURUT ABRAHAM MASLOW
Dalam teori kepribadian sehat ada beberapa macam point
yang dijabarkan tentang pendekatan maslow terhadap kepribadian. Dimana salah
satunya maslow menyelidiki kesehatan psikologis, dimana satu-satunya orang yang
dipelajari adalah orang yang ssehat.
Konsep mental menurut Abraham Maslow:
A.Hierarki
kebutuhan manusia
Kita didorong oleh kebutuhan-kebutuhan universal yang
dibawa sejak lahir yang tersusun dalam suatu tingkat dari yang paling kuat
sampai yang paling lemah. Ibarat suatu tangga, kita harus meletakkan kaki pada
anak tangga pertama sebelum berusaha mencapai anak tangga kedua, dan
seterusnya, sampai kita mampu naik pada tingkat yang paling tinggi. Dan
kebutuhan-kebutuhan itu adalah :
1) Kebutuhan
Fisiologis:
Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan-kebutuhan yang
jelas terhadap makanan, air, udara, tidur, seks dan pemuasan terhadap
kebutuhan-kebutuhan itu sangat penting untuk kelangsungan hidup. Dan juga
kebutuhan ini merupakan yang terkuat dan sifatnya amat penting dari semua
kebutuhan.
2) Kebutuhan
Akan Rasa Aman:
Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi kebutuhan-kebutuhan akan
jaminan, stabilitas, ketertiban, bebas dari ketakutan dan kecemasan. Kebutuhan
akan rasa aman juga merupakan kebutuhan untuk mendapatkan perlindungan agar
dapat melangsungkan hidup dengan baik.
3) Kebutuhan
Akan Memiliki Cinta dan Kasih:
Kebutuhan ini semacam layak untuk mendapatkan rasa cinta
dan kasih sayang terhadap orang lain, baik seperti orang tua, kakak, adik,
sahabat, ataupun saudara dengan tujuan agar merasakan perasaan memiliki. Kita
memuaskan kebutuhan-kebutuhan kita akan cinta dengan membangun suatu hubungan
akrab dan penuh perhatian, dan dalam hubungan ini memberi dan menerima cinta
adalah sama pentingnya.
4) Kebutuhan
Akan Penghargaan:
Yaitu penghargaan yang berasal dari orang lain dan juga
terhadap diri sendiri. Penghargaan yang berasal dari orang lain (dari luar)
misalnya popularitas ataupun keberhhasilan dalam masyarakat. Ada banyak cara
juga supaya orang lain bisa menghargai kita, menurut saya apabila dengan cara
yang negatif, kita bisa saja memamerkan serta gengsi kita dengan apa yang kita
miliki, seperti mengendarai mobil mewah yang kita miliki, membeli rumah besar,
dsb. Kita tidak dapat menghargai diri kita jika kita tidak mengetahui kita apa
dan siapa.
5) Aktualisasi
diri:
Apabila kita telah memuaskan semua kebutuhan diatas, maka
kita didorong oleh kebutuhan yang paling tinggi, yaitu aktualisasi diri.
Aktualisasi diri dapat didefinisikan sebagai perkembangan yang paling tinggi
dan penggunaan semua bakat kita, pemenuhan semua kualitas dan kapasitas kita.
Kita harus bisa menjadi menurut potensi yang kita miliki. Maslow menyebutkan
apabila kita dapat memuaskan kebutuhan kita dari tingkat yang rendah, kita
masih merasa aman secara fisik maupun emosional, mempunyai rasa memiliki dan
juga merasa bahwa kita adalah diri yang berharga. Namun apabila kita gagal
dalam tahap aktualisasi diri ini, maka kita akan merasa kecewa, tidak tenang dan
tidak puas. Dengan begitu, kita tidak akan berada dalam damai pada diri kita
sendiri dan tidak bisa dikatakan bahwa kita sehat secara psikologis.
B. Kepribadian yang sehat menurut Maslow
Maslow juga menyebutkan bahwa
orang yang sehat adalah orang mampu mengaktualisasikan diri mereka dengan baik
dan imbang, mereka juga dapat memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang lebih
tinggi yaitu memenuhi potensi-potensi yang mereka miliki serta mengetahui dan
memahami dunia sekitar mereka. Orang-orang yang mengaktualisasikan diri itu
tidak berjuang, tetapi mereka berusaha, Maslow menyebut teori ini dalam
“metamotivation”. Ia juga menulis “Motif yang paling tinggi ialah tidak
didorong dan tidak berjuang”, itu berarti memang orang yang mampu
mengaktualisasikan diri tidak berjuang melainkan berusaha.
Menurut Maslow, syarat untuk
mencapai aktualisasi diri adalah memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang tadi tela
disebutkan, yaitu memuaskan hierarki empat kebutuhan yang ada, diantaranya yang
pertama adalah kebutuhan akan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, cinta
kasih, serta penghargaan diri. Dan kebutuhan ini harus terpenuhi sebelum timbul
kebutuhan akan aktualisasi diri.
Kita juga tidak membutuhkan
kebutuhan-kebutuhan tersebut dalam waktu yang sama, akan tetapi dapat
membutuhkannya dalam waktu yang berbeda. Hanya kebutuhan yang sangat penting
yang akan dirasakan pada saat bersamaan dan dalam setiap momen tertentu.
Selain itu kepribadian yang sehat menurut maslow adalah
individu yang berhasil mengembangkan cintanya, bukan lagi diarahkan ke dalam
diri sendiri, tetapi bisa diperluas pada orang-orang lain. Individu yang sehat
melihat pertumbuhan dan perkembangan orang lain menjadi sama pentingnya
pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri. Maslow menempatkan rasa tanggung
jawab pada orang lain melalui hierarki kebutuhannya, terutama pada kebutuhan
untuk mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan.
Maslow juga menyatakan bahwa pertumbuhan psikologis akan menghasilkan kesehatan
psikologis, sedangkan orang yang gagal bertumbuh dengan sendirinya akan
mengalami gejala patologi baik mental maupun fisik.
C. Perbedaan “meta needs” dengan
“deficiency needs”
1)
Perbedaan “meta needs” dengan “deficiency needs
Meta needs (meta kebutuhan)
merupakan keadaan-keadaan pertumbuhan kearah mana
pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri bergerak. Maslow juga menyebut kebutuhan
tersebut B-values, dan B-values adalah tujuan dalam dirinya sendiri dan bukan
alat untuk mencapai tujuan lain, keadaan-keadaan ada dan bukan berjuang kearah
objek tujuan yang sifatnya khusus. Apabila keadaan-keadaan ini ada sebagai
kebutuhan-kebutuhan dan untuk memuaskan atau mencapai keadaan tersebut gagal,
maka akan menyakitkan, sama seperti kegagalan untuk memuaskan beberapa
kebutuhan yang lebih rendah.
Sedangkan Deficiency needs,
suatu kekurangan kebutuhan dimana individu tak dapat memenuhi kebutuhannya, kebutuhan
yang timbul karena kekurangan. Untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan bantuan
orang lain. Deficiency need ini meliputi: kebutuhan jasmaniah, keamanan,
memiliki dan mencintai serta harga diri. Dan sifat-sifat dari deficiency needs
adalah ketiadaannya menimbulkan penyakit, keberadaannya mencegah timbulnya
penyakit, pemulihannya menyembuhkan penyakit, dalam situasi tertentu yang
sangat kompleks dan di mana orang bebas memilih, orang yang
kekurangan kebutuhan akan mengutamakan pemuasan kebutuhan ini dibandingkan
jenis kepuasan yang lain. Serta kebutuhan ini tidak aktif, lemah, atau secara
fungsional tidak terdapat pada orang yang sehat.
2)
Perbedaan “meta needs” dengan “deficiency needs
Meta needs (meta kebutuhan)
merupakan keadaan-keadaan pertumbuhan kearah mana
pengaktualisasi-pengaktualisasi-diri bergerak. Maslow juga menyebut kebutuhan
tersebut B-values, dan B-values adalah tujuan dalam dirinya sendiri dan bukan
alat untuk mencapai tujuan lain, keadaan-keadaan ada dan bukan berjuang kearah
objek tujuan yang sifatnya khusus. Apabila keadaan-keadaan ini ada sebagai
kebutuhan-kebutuhan dan untuk memuaskan atau mencapai keadaan tersebut gagal,
maka akan menyakitkan, sama seperti kegagalan untuk memuaskan beberapa
kebutuhan yang lebih rendah.
Sedangkan Deficiency needs,
suatu kekurangan kebutuhan dimana individu tak dapat memenuhi kebutuhannya, kebutuhan
yang timbul karena kekurangan. Untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan bantuan
orang lain. Deficiency need ini meliputi: kebutuhan jasmaniah, keamanan,
memiliki dan mencintai serta harga diri. Dan sifat-sifat dari deficiency needs
adalah ketiadaannya menimbulkan penyakit, keberadaannya mencegah timbulnya
penyakit, pemulihannya menyembuhkan penyakit, dalam situasi tertentu yang
sangat kompleks dan di mana orang bebas memilih, orang yang
kekurangan kebutuhan akan mengutamakan pemuasan kebutuhan ini dibandingkan
jenis kepuasan yang lain. Serta kebutuhan ini tidak aktif, lemah, atau secara
fungsional tidak terdapat pada orang yang sehat.
D. Ciri-ciri “actualized people”
Ciri dari orang yang mampu meng-aktualisasikan diri
(pribadi-pribadi yang sehat) mereka
adalah sebagai berikut :
3) Menerima
realitas secara tepat
Orang-orang yang sangat sehat
mengamati objek-objek dan orang-orang di dunia sekitarnya secara objektif,
teliti terhadap arang lain, mampu menemukan dengan cepat penipuan dan
ketidakjujuran. Mereka bersandar semata-mata pada keputusan dan persepsi mereka
sendiri serta tidak terdapat pandangan-pandangan yang berat sebelah atau
prasangka-prasangka.
Kepribadian-kepribadian yang
tidak sehat mengamati dunia menurut ukuran-ukuran subyektif mereka sendiri,
memaksa dunia untuk mencocokannya dengan bentuk ketakutan-ketakutan,
kebutuhan-kebutuhan dan nilai-nilai. Semakin objektif kita mampu menggambarkan
kenyataan, maka semakin baik kemampuan kita untuk berpikir secara logis, untuk
mencapai kesimpulan-kesimpulan yang tepat, dan pada umumnya untuk menjadi
efisien secara intelektual. Orang-orang yang mengaktualisasikan diri dapat
mengamati objek dan orang-orang didunia sekitarnya secara objektif. Mereka
tidak memandang dunia hanya sebagaimana yang mereka inginkan atau butuhkan,
tetapi mereka melihatnya sebagaimana adanya, artinya mereka memandang dunia ini
dengan nyata, apa adanya dan tidak menuntut lebih. Sebaliknya, orang yang
kepribadiannya tidak sehat, mengamati dunia menurut ukuran-ukuran dari
pandangan mereka sendiri, memaksa dunia untuk mencocokannya dengan bentuk
kebutuhan dan nilai-nilai mereka. Maslow menulis bahwa “Orang yang neurotis
secara emosional tidak sakit, tetapi secara kognitif dia salah”.
4) Menerima
diri dan orang lain apa adanya
Orang-orang yang
mengaktualisasikan diri menerima diri mereka. Kelemahan-kelemahan dan
kekuatan-kekuatan mereka tanpa keluhan atas kesusahan. Sesungguhnya, mereka
tidak terlampau banayk memikirkannya. Meskipun individu-individu yang sangat
sehat ini memiliki kelemahan–kelemahan atau cacat-cacat, tetapi mereka tidak
merasa malu atau merasa bersalah terhadap hal-hal tersebut.
Karena orang-orang sehat ini begitu
menerima kodrat mereka, maka mereka tidak harus mengubah atau memlsukan diri
mereka. Mereka santai dan puas denagn diri mereka dan penerimaan ini berlaku
bagi semua tingkat kehidupan.
Sebaliknya, orang-orang
neurotis dilumpuhkan oleh persaan malu atau perasaan salah atas
kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan mereka, begitu di hantui sehingga
mereka mengalihkan waktu dan energi dari hal-hal yang lebih konstuktif.
5) Bertidak
secara spontan dan alamiah, tidak dibuat-buat
Pengaktualisasian diri
bertingkah laku secara terbuka dan langsung tanpa berpura-pura.Kita dapat
mengatakan bahwa orang-orang ini bertingkah laku secara kodrati yakni sesuai
dengan kodrat mereka.Dalam situasi dimana ungkapan perasaan yang wajar dan
jujur dapat menyakitkan orang lain, atau dimana hal tersebut tidak penting,
maka untuk sementara mereka mengekang persaaan-perasaan itu. Jadi, mereka tidak
sengaja menjadi tidak konvensional atau memberontak, mereka tidak mau mencari
kesenangan dalam mencemoohkan dengan sengaja aturan-aturan dan adat-adat
social.
Akan tetapi dalam situasi di mana menaruh
hormat kepada kebiasaan social mengganggu apa yang dianggap penting oleh
orang-orang yang sehat, mereka tidak ragu menentang kebiasaan tersebut. Lagi
pula mereka sendiri adalah wajar dan sederhana, merasa yakin dan aman, serta
tidak konvensioanal dengan tidak bersikap agresif dan memberontak.
6) Memusatkan
pada masalah-masalah bukan pada perseorangan
Orang yang mengaktualisasikan diri
mencintai pekerjaan mereka dan berpendapat bahwa pekerjaan itu tentu
saja cocok untuk mereka. Pekerjaan mereka adalah sesuatu yang ingin mereka
lakukan; tentu, sesuatu yang harus mereka lakukan tidak semata-mata suatu
pekerjaan untuk mendapat penghasilan.
Mereka tidak melakukan
pekerjaan untuk mendapatkan uang,popularitas atau kekuasaan, tetapi karena
pekerjaan itu memuaskan metakebutuhan. Menantang dan mengembangakan
kemampuan-kemempuan mereka, menyebabkan mereka bertumbuh sampai pada tingkat
potensi mereka yang paling, dan membantu merumuskan pengertian mereka tentang
diri mereka siapa dan apa.
7) Memiliki
kekuasaan dan tidak bergantung pada orang lain.
Orang-orang yang
mengaktualisasikan diri memiliki suatu kebutuhan yang kuat untuk pemisahan dan
kesunyian. Mereka tidak tergantung pada orang-orang lain untuyk kepuasan mereka
dan dengan demikian mungkin mereka menjauhkan diri dan tidak ramah. Tingkah
laku dan perasaan meeka sangatt egosentris dan terarah kepada dir mereka
sendiri.Sebaliknya, orang-orang neuorotis biasanya snagat emosional tergantung
pada orang-orang lain untuk kepuasan dimana mereka tidak mampu menghasilkan
untuk diri mereka.
8)
Memiliki ruang untuk diri pribadi
Pengaktualisasian diri untuk berfungsi secara otonom
terhadap lingkungan social dan fisik. Kepribadian-kepribadian yang sehat dapat
berdiri sendiri dan tingkat otonomi mereka yang tinggi menaklukan mereka, agak
tidak mempan terhadap krisis atau kerugian. Kemalangan-kemalangan yang dapat
mengahncurkan orang-orang yang sehat mungkin hamper tidak dirasakan oleh
mereka. Mereka mempertahankan suatu ketenangan dasar di tengah apa yang dilihat
oleh orang-orang yang kurang sehat sebagai malapetaka.
9) Menghargai
dan terbuka akan pengalaman-pengalaman dan kehidupan baru
Menghargai
pengalaman-pemgalaman tertentu bagaimanapun seringnya pengalaman itu terulang,
dengan suatu perasaan kenikmatan yang segar, perasaan terpesona dan kagum.
Suatu pandangan yang bagus atau menyegarkan terhadap dorongan setiap hari untuk
bekerja. Sebagai akibatnya, mereka merasa kurang pasti, tetapi senantiasa
berterima kasih terhadap apa yang mereka miliki dan dapat mereka alami.
10) Memiliki
pengalaman-pengalaman yang memuncak
Dimana orang-orang yang
mengaktualisasikan diri mengalami ekstase, kebahagiaan, perasaan terpesona yang
hebat dan meluap-luap, sama seperti pengalaman-pengalaman keagamaan yang
mendalam.
Maslow menunjukan bahwa tidak
semua pengalaman puncak itu sangat kuat; dapat juga ada pengalaman- pengalaman
yang ringan. Pengalaman- pengalaman yang ringan ini kadang- kadang dapat
terjadi pada kita semua. Akan tetapi individu yang lebih sehat memiliki
pengalaman-pengalaman puncak lebih sering dari pada orang- orang biasa, dan
mungkin sering kali terjadi setiap hari.
11) Memiliki
identitas sosial dan minat sosial yang kuat
Pengaktualisasian diri memiliki
perasaan empati dan afeksi yang sangat kuat dan dalam terhadap semua manusia,
juga suatu keinginan untuk membantu kemanusiaan. Mereka adalah anggota dari
satu keluarga (manusia) dan memiliki suatu perasaan persaudaraan dengan setiap
anggota lain dalam keluarga.
Orang- orang yang sehat
mengetahui bahwa mereka dapat mencapai hal- hal dengan lebih baik daripada
orang-orang lain dan bahwa mereka melihat dan memahamii hal- hal itu dengan
lebih jelas.mereka mungkin kerapkali merasa tertekan atau marah karena tingkah
laku orang- orang lain yang bodoh, lemah, atau kasar tetapi mereka cepat
memahami dan memaafkannya.
12) Memiliki relasi yang akrab
dengan beberapa teman
Mampu mengadakan hubungan yang lebih
kuat dengan orang- orang lain daripada orang- orang yang memiliki kesehatan
jiwa yang biasa.mereka memiliki cinta yang lebih besar dan persahabatan yang
lebih dalam, dan identifikasi yang lebih sempurna dengan individu-individu
lain.
Meskipun orang- orang yang
akrab dengan mereka adalah kecil, namun aktualisasi diri berbudi baik dan sabar
terhadap orang- orang lain, khusunya terhadap anak- anak.mereka membenci dan
kejam terhadap orang yang kritis, congkak atau sombong.
Cinta mereka bukan cinta yang
egoistic, dimana membari cinta sekurang- kurangnya sama pentingnya dengan
menerima cinta dimana perhatian seseorang terhadap pertumbuhan dan perkembangan
orang lain adalah sebanyak perhatian terhadap pertumbuhan diri sendiri.
13) Mengarah
pada nilai-nilai demokratis
Orang yang sehat membiarkan dan
menerima semua orang tanpa memperhatkan kelas social, tingkat pendidikan,
golongan politik atau agama, ras, atau warna kulit.mereka sangat siap
mendengarkan atau belajar dari dari siapa saja yang dapat mengajarkan sesuatu
kepada mereka.
14) Memiliki
nilai-nilai moral yang tangguh.
Dapat membedakan dengan jelas
antara sarana dan tujuan. Bagi mereka, tujuan atau cita- cita jauh lebih
penting daripada sarana untuk mencapainya.mereka juga sanggup membedakan antara
baik dan buruk, benar dan salah. Orang yang kurang sehat kerapkali bingung atau
tidak konsisten dalam hal- hal etis, terombang- ambing, atu berganti-ganti
antara benar dan salah menurut keuntungannya.
15) Memiliki
rasa humor yang tinggi
Orang-orang yang kurang sehat
menertawakan 3 macam humor, humor permusuhan yang menyebabkan seseorang merasa
sakit, humor superioritas yang mengambil keuntungan dari rasa rendah diri dari
orang lain atau kelompok dan humor pemberontakan terhadap penguasa yang
berhubungan dengan suatu situasi Oedipus atau percakapan cabul. Humor
pengaktualisasi-pengaktualisasi diri bersifat filosofis, humor yang
menertawakan manusia, pada umumnya, tetapi bukan kepada seseorang yang khusus.
Humor ini kerap kali bersifat intruktif, yang dipakai langsung kepada hal yang
dituju dan juga menyimpulkan tertawa.
16)
Menemukan hal-hal baru, ide-ide segar, dan kreatif
Kreatifitas
merupakan suatu sifat yang diharapkan seseorang dari pengaktualisasi-
pengaktualisaasi diri mereka adalah asli, inventif, dan inovatif, meskipun
tidak selalu dalam pengertian menghasilkan suatu karya seni. Maka kreatifitas
lebih merupakan suatu sikap, suatu ungkapan kesehatan psikologis dan lebih
mengenai cara bagaimana kita mengamati dan beraksi terhadap dunia dan bukan
mengenai hasil-hasil yang sudah selesai dari suatu karya seni.
17) Memiliki
integritas tinggi yang total
Pengaktualisasi –
pengaktualisasi diri dapat berdiri sendiri atau pun otonom, mampu melawan
dengan baik pengaruh- pengaruh social, untuk berpikir atau bertindak menurut
cara- cara tertentu. Akan tetapi mereka tidak terus terang menenrang
kebudayaan. Daftar kualitas-kualitas pribadi yang hebat ini mungkin tampaknya
seperti suatu pernyataan yang berlebihan atau karikatur dari kepribadian yang
sangat sehat.
Daftar
Pustaka:
Hall,
C.S., Lindzey, G. (1993). Psikologi
kepribadian 2; teori-teori holistic (organismik
fenomenologis). Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
fenomenologis). Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Schultz, D. (1991). Psikologi pertumbuhan. Yogyakarta: Penrbit Kanisius.
Siswanto. (2007). Kesehatan mental. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Schultz, Duane “psikologi pertumbuhan”,
model-model kepribadian sehat, 1991
Frank
G. Goble, Mazhab Ketiga Psikologi Humanistik Abraham Maslow, Penerjemah Drs. A Supratiknya
(Yogyakarta: Kanisius, 1994)
Hall,
Calvin S. dan Gardner Lindzey, Teori-teori Holistik (Organismik-Fenomenologis),
Penerjemah Drs. Yustinus, M.Sc., OFM. (Yogyakarta: Kanisius, 1993).
Schultz,
Duane, Psikologi Pertumbuhan: Model-model Kepribadian Sehat, Penerjemah Drs.
Yustinus, M.Sc., OFM. (Yogyakarta: Kanisius, 1997).
Ruswandi, Uus, Badrudin. 2010, pengembangan
Kepribadian Guru.Bandung: CV. Insan Mandiri.
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/ciri-ciri-kepribadian-sehat-menurut-abraham-maslow/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar