npm: 15514978
kelas: 1pa05 (3pa05)
MITOS
Secara sederhana,
definisi mitos adalah suatu informasi yang sebenarnya salah tetapi dianggap
benar karena telah beredar dari generasi ke generasi. Begitu luasnya suatu
mitos beredar di masyarakat sehingga masyarat tidak menyadari bahwa informasi
yang diterimanya itu tidak benar. Karena begitu kuatnya keyakinan masyarakat
terhadap suatu mitos tentang sesuatu hal, sehingga mempengaruhi perilaku
masyarakat. Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang di tokohi
oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain
(kahyangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang
punya cerita atau penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi, yang kadang
diartikan Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan
bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan
konsep dongeng suci. Mitos juga merujuk kepada satu cerita dalam sebuah kebudayaan yang dianggap
mempunyai kebenaran mengenai suatu peristiwa yang pernah terjadi pada masa
dahulu. Jadi, Mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau
bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang
dalam. Mitos juga mengisahkan petualangan para dewa, kisah
percintaan mereka, kisah perang mereka dan sebagainya. Mengapa Mitos di
Percaya? Sebab masyarakat beranggapan mitos sangat berpengaruh pada kehidupan
masyarakat, khususnya masyarakat tradisional yang masih sangat kental budaya
kedaerahannya. Mereka kebanyakan mengabaikan logika dan lebih mempercayai
hal-hal yang sudah turun temurun dari nenek moyang. Pada dasarnya, mitos orang
zaman dahulu memiliki tujuan yang baik untuk kelangsungan hidup keturunannya
Ada masyarakat yang mempercayai mitos tersebut, ada juga masyarakat yang tidak
mempercayainya. Jika mitos tersebut terbukti kebenarannya, maka masyarakat yang
mempercayainya merasa untung. Tetapi jika mitos tersebut belum terbukti
kebenarannya, maka masyarakat bisa dirugikan. Mitos dipercaya sebagai ajaran
nenek moyang tentang apa yang tidak boleh dilakukan agar tidak tertimpa daerah.
CONTOH MITOS:
1.
Tertimpa cicak tandanya sial . Sial di sini maksudnya dari
tertimpa cicak itu sendiri. Siapa yang tidak sial kalau sedang enak – enak
duduk tiba – tiba tertimpa cicak.
2.
Wanita tidak boleh duduk di depan pintu pamali . Zaman dahulu
wanita masih menggunakan rok, belum ada yang memakai celana. Jadi, kalau ada
wanita yang duduk di depan pintu pasti akan terlihat…ya gitu deh. Pasti banyak
mengundang hawa nafsu.
3.
Jangan bersiul pada malam hari karena mengundang setan.
Maksudnya adalah agar tidak mengganggu orang – orang yang sedang tidur.
4.
Memakai payung di dalam rumah berarti sial. Ya sial kalau lagi ada
banyak orang di dalam rumah dan kita memakai payung. Mungkin orang – orang di
sekitar Anda akan merasa terganggu atau tercolok matanya
CERITA YANG SEBENARNYA
Rasional adalah menerima sesuatu atas
dasar kebenaran pikiran atau rasio. Pham tersebut bersumber pada akal manusia
yang diolah dalam otak. Dengan berpikir rasional, manusia dapat meletakkan
hubungan dari apa yang telah diketahui dan yang sedang dihadapi. Kemampuan
manusia mempergunakan daya akalnya disebut inteligensi, sehingga dapat
disebutkan adanya manusia yang mempunyai intelegensinya rendah,, normal dan
tinggi. Dalam perkembangan sejarah manusia, terdapat kesan bahwa pada mulanya
perasaan manusialah yang lebih berperan dalam kehidupannya, sehingga timbul
kepercaayaan atau agama dan rasa sosial. Dengan makin banyaknya persoalan yang
harus dihadapi, manusia makin banyak mempergunakan akalnya dan kurang
mementingkan perasaan.
CERITA RAKYAT
Cerita rakyat adalah sebagian
kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki Bangsa Indonesia. Pada umumnya,
cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal
muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya
diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa. Fungsi Cerita rakyat
selain sebagai hiburan juga bisa dijadikan suri tauladan terutama cerita rakyat
yang mengandung pesan-pesan pendidikan moral. Banyak yang tidak menyadari kalo
negeri kita tercinta ini mempunyai banyak Cerita Rakyat Indonesia yang belum
kita dengar, bisa dimaklumi karena cerita rakyat menyebar dari mulut – ke mulut
yang diwariskan secara turun – temurun. Namun sekarang banyak Cerita rakyat
yang ditulis dan dipublikasikan sehingga cerita rakyat Indonesia bisa dijaga
dan tidak sampai hilang dan punah.Sekarang banyak juga Cerita Rakyat yang
difilmkan lho dan sisi positifnya Cerita Rakyat jadi semakin terjaga meski
kadang ada penambahan jalan ceritanya.
CONTOH CERITA RAKYAT :
1.
Malin Kundang
2.
Bawang Merah Bawang Putih
3.
Timun Mas
4.
Si Pitung
5.
Keong Mas
LEGENDA
Sebuah kisah sejarah
tradisional (atau kumpulan cerita terkait) populer dianggap benar tetapi
biasanya berisi campuran fakta dan fiksi. ebuah legenda adalah cerita yang
diceritakan seolah-olah itu adalah peristiwa sejarah, bukan sebagai penjelasan
untuk sesuatu atau narasi simbolik. Legenda mungkin atau mungkin tidak versi
dijabarkan dari peristiwa sejarah. Legenda yang dalam bahasa Latin disebut
legere adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh empunya cerita sebagai
sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karenanya, legenda sering kali dianggap
sebagai sejarah kolektif (folk history). Meski demikian, karena tidak tertulis,
maka kisah-kisah tersebut telah mengalami distorsi, sehingga sering kali jauh
berbeda dengan aslinya. Oleh sebab itu, jika legenda dipergunakan sebagai bahan
untuk merekonstruksi suatu sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih
dahulu bagian-bagiannya dari hal-hal yang mengandung sifat-sifat cerita rakyat
(folklore). Legenda ataupun cerita rakyat, terkait dekat sekali dengan mitologi. Namun, pada cerita
rakyat, waktu dan tempat tidak spesifik dan ceritanya tidak dianggap sebagai
sesuatu yang suci dan dipercaya kebenarannya layaknya Mitologi. Sedangkan
legenda sendiri, meskipun kejadiannya dianggap benar, pelaku-pelaku kisahnya
adalah manusia, bukan Dewa dan monster seperti pada Mitologi.
CONTOH LEGENDA:
1.
Sangkuriang
2.
Lutung Kasarung
3.
Legenda Candi Prambanan
4.
Buaya Putih dari Maluku
5.
Legenda Kanjeng Ratu Kidul
6.
Danau Toba
SIFAT UNIK MANUSIA
Homo Sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah
spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka
dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi yang, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan
kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan
dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka
dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama
berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
HOMO FABER
Homo
Faber : artinya manusia dapat membuat alat-alat dan mempergunakannya atau
disebut sebagai manusia kerja dengan salah satu tindakan atau wujud budayanya
berupa barang buatan manusia (artifact). Manusia menciptakan alat-alat karena
menyadari kemampuan inderanya terbatas, sehingga diupayakan membuat peralatan
sebagai sarana pembantu untuk mencapai tujuan. Misalnya, karena indera matanya
tidak mampu melihat angkasa luar atau mahluk kecil-kecil maka diciptakan teropong
bintang dan mikroskop, karena terbatasnya kekuatan fisik maka diciptakannya
roda sebagai sarana utama keretauntuk mengangkut barang-barang berat.
HOMO LANGUENS
Homo Languens: adalah manusia dapat berbicara sehingga
apa yang menjadi pemikiran dalam otaknya dapat disampaikan melalui bahasa
kepada manusia lain. Bahasa sebagai ekspresi dalam tingkat biasa adalah bahasa
lisan. Antara suku bangsa dengan suku bangsa lain terdapat perbedaan bahasa. Di
tingkat bangsa, perbedaan bahasa tersebut akan semakin jauh. Perbedaan lebih
tinggi diwujudkan dalam tulisan sehingga sebuah pemikiran dapat diterima oleh
bangsa atau generasi bangsa lain (bila tahu mengartikannya).
HOMO SOCIUS
Manusia sebagai Homo Socius artinya manusia dapat hidup
bermasyarakat, bukan bergerombol seperti binatang yang hanya mengenal hukum
rimba, yaitu yang kuat yang berkuasa. Manusia bermasyarakat diatur dengan tata
tertib demi kepentingan bersama. Dalam masyarakat manusia terjadi tindakan
tolong-menolong. Dengan tindakan itu, walaupun fisiknya relatif lemah, tetapi
dengan kemampuan nalar yang panjang tujuan-tujuan bermasyarakat dapat dicapai.
HOMO ECCONOMICUS
Artinya manusia dapat mangadakan usaha atas dasar
perhitungan ekonomi (homo economicus). Salah satu prinsip dalam hukum ekonomi
adalah, bahwa semua kegiatan harus atas dasar untung-rugi, untung apabila input
lebih besar daripada output, rugi sebaliknya. Dalam tingkat sederhana manusia
mencukupi kebutuhannya sendiri, kemudian atas dasar jasa maka dikembangkan sistem
pasar sehingga hasil produksinya dijual di pasaran. Makin luas pemasaran barang
makin banyak diperoleh keuntungan. Salah satu usaha meningkatkan produktivitas
kerja dapat dijalankan dengan mempergunakan teknologi modern sehingga dapat
ditingkatkan produktivitas kerja manusia.
HOMO RELIGIUS
Artinya manusia menyadari adanya kekauatan ghaib yang
memiliki kemampuan lebih hebat daripada kemampuan manusia, sehingga menjadikan
manusia berkepercayaan atau beragama. Dalam tahap awal lahir animisme,
dinamisme, dan totenisme yang sekarang dikategorikan sebagai kepercayaan,
kadang-kadang dikatakan sebagai agama alami. Kemusian lahirlah kepercayaan yang
disebut sebagai agama samawi yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, percaya
kepada nabiNya, dan kitab suciNya yang dipergunakan sebagai pedoman.
Ilmu Pengetahuan Dasar adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang
gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini sehingga terbentuk
konsep dan prinsip.
Perkembangan pikiran manusia:
Perkembangan Alam
Pikiran Manusia
Sebagaimana telah
dikemukalan, manusia mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam dengan menggunakan
pengamatan dan penggunaan rahasia alam dengan menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalaman, tetapi sering tidak dapat menjawab
masalah dan tidak
memuaskan.
Pada manusia kuno, untuk
memuaskan diri, mereka mencoba membuat jawaban sendiri. Misalnya,apakah
pelangi itu ? mereka tidak dapat menjawabnya. Maka,mereka tidak dapat
menjawabnya. Maka, mereka mencoba menjawabnya dengan mengatakan bahwa pelangi adalah selendang bidadari. Lalu timbullah pengetahuan baru, yaitu bidadari.Selanjutnya,
tentang mengapa gunung meletus, mereka juga mencoba menjawabnya denganmengatakan
bahwa Yang berkuasa marah.Dengan menggunakan logika,
muncullah pengetahuan yang berkuasa pada lautan, hutan, dan seterusnya. Pengetahuan baru yangmerupakan
kombinasi antara pengalaman-pengalaman dan kepercayaan disebut
mitos.Cerita-cerita mitos itu disebut legenda.
Mitos dapat diterima
orang pada saat itu karenaketerbatasan pengindraan dan penalaran serta hasrat
ingin tahu yang perlu segera dipenuhi.Sehubungan dengan kemajuan zaman,
lahirlah ilmu pengetahuan dan metode pemecahanmasalah secara ilmiah yang
selanjutnya terkenal dengan metode ilmiah (Scientific method).
Puncak pemikiran mitos
adalah pada zaman Babilonia, yaitu kira-kira 700-600 SM. OrangBabiolonia
berpendapat bahwa alam semesta itu sebagai ruang setengah bola dengan bumiyang
datar sebagai lantainya dan langit dengan bintang-bintang sebagai atapnya.
Namun,yang menakjubkan adalah mereka telah mengenal bidang ekletika sebagai
bidang edarmatahari dan menetapkan perhitungan satu tahun, yaitu 365,25 hari.
Pengetahuan perbintangan pada zaman itu pada zaman itu memang berkembang dan muncul pengtahuantentang
rasi-rasi kelompok bintang, yaitu rasi scorpio, virgo, pisces, leo, dan
sebagainya. Rasi bintang yang kita kenal pada saat ini berasal dari zaman babilonia tersebut setengahnyamerupakan
dugaan, imajinasi, kepercayaan, atau mitos. Pengetahuan semacam itu
dapatdisebut pseudo science (sains palsu), artinya mirip sains, tetapi bukan
sains sebenarnya. Sains palsu itu juga terkadang masih terdapat pada pola pikir orang Yunani kuno (700-600 SM).Misalnya,
Thales (624-548 SM) seorang filosof, astronom, ahli matematika, dan ahli
teknik, berpendapat bahwa bintangbintang mengeluarkan sinar sendiri, sedangkan bulan hanyamemantulkan
sinar dari matahari. Dia juga berpendapat bahwa bumi merupakan suatu piringyang
datar terapung diatas air. Dia yang pertama kali mempertanyakan asal-usul semua
bendadi alam semesta ini. Thales berpendapat bahwa keanekaragaman benda alam
ini merupakangejala alam saja, sedangkan dasarnya amat sederhana, yaitu air. Bahan
dasar itu melalui proses membentuk keanekaragaman benda, jadi tidak terbentuk begitu saja. Pendapat inimerupakan
pendapat yang sungguh besar dalam alam pikiran manusia pada zaman itu,
karenasebelumnya masih banyak orang berpendapat bahwa benda yang beranekaragam
itudiciptakan oleh dewa-dewa seperti adanya itu. Selanjutanya, Thales
berpendapat bahwasemua kehidupan itu berasal dari air.Kemudian, berdasarkan
kemampuan berpikir manusia yang semakin maju
Dan perlengkapan pengamatan yang semakin sempurna, maka mitos dengan berbagai legendamakin
di tinggalkan orang dan cenderung menggunakan akal sehat atau rasio
Proses
alama pikir manusia
1.
Tahap teologi
atau tahap metafisika
2.
Tahap filsafat
3.
Tahap positif
atau tahap ilmu
Tahap teologi/mitos adalah suatu cerita yang
memberikan pedoman atau arah tertentu kepada sekelompok orang. Pengetahuan dalam
mitos tidak objektif, rasio atau penalaran belum terbentuk yang bekerja hanya
daya khayal, intuisi atau imajinasi.
Contoh :
1.
Gunung meletus
akibat dewa yang dianggap sakti sedang murka.
2.
Gempa bumi
akibat raksasa mengamuk
Tahap filsafat adalah manusia mencoba
mempeerhunakan rasionya untuk memahami objek secara deangkal, belum secara
metodologis yang definitive.
Contoh
1.
Adanya gunung
meletus disikapi dengan cara memindahkan penduduk dari sekitar gunung ke tempat
yang lebih aman
2.
Tidak lagi
mengadakan selamatan dengan tarian-tarian tetapi belum bida menjelaskan secara
rinci factor penyebab gunung meletus
Tahap ilmu adalah agar kumpulan pengetahuan
dapat disebut ilmu, harus digunakan perpaduan antara rasionalisme dan empirisme
yang dikenal dengan metode keilmuan atau pendekatan ilmiah. Peneliatian ilmiah
yang dilakukan secara sistematis, terkontrol dan bersarkan atas data empiris.
Syarat untuk dapat dikatakan sebagai ilmu
pengetahuan adalah
1.
Objektif
Pengetahuan itu sesuai dengan obyeknya
kesesuaian dibuktikan dengan hasil pengideraan atau empiris.
2.
Metodik
Pengetahuan diperoleh dengan menggunakan
cara-cara tertentu yang teratur dan terkontrol
3.
Sistematik
Pengetahuan ilmiah tersusun dalam system,
tidak berdiri sendiri, satu sama lain Sali berkaitan, saling menjelaskan,
saling menjelaskan, Seluruhnya merupakan satu kesatuan utuh
4.
Berlaku
umum
Pengaetahuan tidak hanya berlaku atau dapat
diamati oleh seseorang/beberapa orang saja. Semua ornag dengan cara eksperimen
sama akan memperoleh hasil yang sama (konsisten)