Sabtu, 11 Maret 2017

ILMU ALAMIAH DASAR

laoviet eka putri
npm: 15514978
kelas: 1pa05 (3pa05)

MITOS
            Secara sederhana, definisi mitos adalah suatu informasi yang sebenarnya salah tetapi dianggap benar karena telah beredar dari generasi ke generasi. Begitu luasnya suatu mitos beredar di masyarakat sehingga masyarat tidak menyadari bahwa informasi yang diterimanya itu tidak benar. Karena begitu kuatnya keyakinan masyarakat terhadap suatu mitos tentang sesuatu hal, sehingga mempengaruhi perilaku masyarakat. Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang di tokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia  lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar  terjadi oleh yang punya cerita atau penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi, yang kadang diartikan Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci. Mitos juga merujuk kepada satu cerita dalam sebuah kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu peristiwa yang pernah terjadi pada masa dahulu. Jadi, Mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam. Mitos juga mengisahkan  petualangan para dewa, kisah percintaan mereka, kisah perang mereka dan sebagainya. Mengapa Mitos di Percaya? Sebab masyarakat beranggapan mitos sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat tradisional yang masih sangat kental budaya kedaerahannya. Mereka kebanyakan mengabaikan logika dan lebih mempercayai hal-hal yang sudah turun temurun dari nenek moyang. Pada dasarnya, mitos orang zaman dahulu memiliki tujuan yang baik untuk kelangsungan hidup keturunannya Ada masyarakat yang mempercayai mitos tersebut, ada juga masyarakat yang tidak mempercayainya. Jika mitos tersebut terbukti kebenarannya, maka masyarakat yang mempercayainya merasa untung. Tetapi jika mitos tersebut belum terbukti kebenarannya, maka masyarakat bisa dirugikan. Mitos dipercaya sebagai ajaran nenek moyang tentang apa yang tidak boleh dilakukan agar tidak tertimpa daerah.
CONTOH MITOS:
1.      Tertimpa cicak tandanya sial . Sial di sini maksudnya dari tertimpa cicak itu sendiri. Siapa yang tidak sial kalau sedang enak – enak duduk tiba – tiba tertimpa cicak.
2.      Wanita tidak boleh duduk di depan pintu pamali . Zaman dahulu wanita masih menggunakan rok, belum ada yang memakai celana. Jadi, kalau ada wanita yang duduk di depan pintu pasti akan terlihat…ya gitu deh. Pasti banyak mengundang hawa nafsu.
3.      Jangan bersiul pada malam hari  karena mengundang setan. Maksudnya adalah agar tidak mengganggu orang – orang yang sedang tidur.
4.      Memakai payung di dalam rumah berarti sial. Ya sial kalau lagi ada banyak orang di dalam rumah dan kita memakai payung. Mungkin orang – orang di sekitar Anda akan merasa terganggu atau tercolok matanya
CERITA YANG SEBENARNYA
Rasional adalah menerima sesuatu atas dasar kebenaran pikiran atau rasio. Pham tersebut bersumber pada akal manusia yang diolah dalam otak. Dengan berpikir rasional, manusia dapat meletakkan hubungan dari apa yang telah diketahui dan yang sedang dihadapi. Kemampuan manusia mempergunakan daya akalnya disebut inteligensi, sehingga dapat disebutkan adanya manusia yang mempunyai intelegensinya rendah,, normal dan tinggi. Dalam perkembangan sejarah manusia, terdapat kesan bahwa pada mulanya perasaan manusialah yang lebih berperan dalam kehidupannya, sehingga timbul kepercaayaan atau agama dan rasa sosial. Dengan makin banyaknya persoalan yang harus dihadapi, manusia makin banyak mempergunakan akalnya dan kurang mementingkan perasaan.
CERITA RAKYAT
         Cerita rakyat adalah sebagian kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki Bangsa Indonesia. Pada umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa. Fungsi Cerita rakyat selain sebagai hiburan juga bisa dijadikan suri tauladan terutama cerita rakyat yang mengandung pesan-pesan pendidikan moral. Banyak yang tidak menyadari kalo negeri kita tercinta ini mempunyai banyak Cerita Rakyat Indonesia yang belum kita dengar, bisa dimaklumi karena cerita rakyat menyebar dari mulut – ke mulut yang diwariskan secara turun – temurun. Namun sekarang banyak Cerita rakyat yang ditulis dan dipublikasikan sehingga cerita rakyat Indonesia bisa dijaga dan tidak sampai hilang dan punah.Sekarang banyak juga Cerita Rakyat yang difilmkan lho dan sisi positifnya Cerita Rakyat jadi semakin terjaga meski kadang ada penambahan jalan ceritanya.
CONTOH CERITA RAKYAT :
1.      Malin Kundang
2.      Bawang Merah Bawang Putih
3.      Timun Mas
4.      Si Pitung
5.      Keong Mas
LEGENDA
          Sebuah kisah sejarah tradisional (atau kumpulan cerita terkait) populer dianggap benar tetapi biasanya berisi campuran fakta dan fiksi. ebuah legenda adalah cerita yang diceritakan seolah-olah itu adalah peristiwa sejarah, bukan sebagai penjelasan untuk sesuatu atau narasi simbolik. Legenda mungkin atau mungkin tidak versi dijabarkan dari peristiwa sejarah. Legenda yang dalam bahasa Latin disebut legere adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh empunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karenanya, legenda sering kali dianggap sebagai sejarah kolektif (folk history). Meski demikian, karena tidak tertulis, maka kisah-kisah tersebut telah mengalami distorsi, sehingga sering kali jauh berbeda dengan aslinya. Oleh sebab itu, jika legenda dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstruksi suatu sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu bagian-bagiannya dari hal-hal yang mengandung sifat-sifat cerita rakyat (folklore). Legenda ataupun cerita rakyat, terkait dekat sekali dengan mitologi. Namun, pada cerita rakyat, waktu dan tempat tidak spesifik dan ceritanya tidak dianggap sebagai sesuatu yang suci dan dipercaya kebenarannya layaknya Mitologi. Sedangkan legenda sendiri, meskipun kejadiannya dianggap benar, pelaku-pelaku kisahnya adalah manusia, bukan Dewa dan monster seperti pada Mitologi.
CONTOH LEGENDA:
1.      Sangkuriang
2.      Lutung Kasarung
3.      Legenda Candi Prambanan
4.      Buaya Putih dari Maluku
5.      Legenda Kanjeng Ratu Kidul
6.      Danau Toba

SIFAT UNIK MANUSIA
Homo Sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi yang, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
HOMO FABER
 Homo Faber : artinya manusia dapat membuat alat-alat dan mempergunakannya atau disebut sebagai manusia kerja dengan salah satu tindakan atau wujud budayanya berupa barang buatan manusia (artifact). Manusia menciptakan alat-alat karena menyadari kemampuan inderanya terbatas, sehingga diupayakan membuat peralatan sebagai sarana pembantu untuk mencapai tujuan. Misalnya, karena indera matanya tidak mampu melihat angkasa luar atau mahluk kecil-kecil maka diciptakan teropong bintang dan mikroskop, karena terbatasnya kekuatan fisik maka diciptakannya roda sebagai sarana utama keretauntuk mengangkut barang-barang berat.
HOMO LANGUENS
Homo Languens: adalah manusia dapat berbicara sehingga apa yang menjadi pemikiran dalam otaknya dapat disampaikan melalui bahasa kepada manusia lain. Bahasa sebagai ekspresi dalam tingkat biasa adalah bahasa lisan. Antara suku bangsa dengan suku bangsa lain terdapat perbedaan bahasa. Di tingkat bangsa, perbedaan bahasa tersebut akan semakin jauh. Perbedaan lebih tinggi diwujudkan dalam tulisan sehingga sebuah pemikiran dapat diterima oleh bangsa atau generasi bangsa lain (bila tahu mengartikannya).
HOMO SOCIUS
Manusia sebagai Homo Socius artinya manusia dapat hidup bermasyarakat, bukan bergerombol seperti binatang yang hanya mengenal hukum rimba, yaitu yang kuat yang berkuasa. Manusia bermasyarakat diatur dengan tata tertib demi kepentingan bersama. Dalam masyarakat manusia terjadi tindakan tolong-menolong. Dengan tindakan itu, walaupun fisiknya relatif lemah, tetapi dengan kemampuan nalar yang panjang tujuan-tujuan bermasyarakat dapat dicapai.
HOMO ECCONOMICUS
Artinya manusia dapat mangadakan usaha atas dasar perhitungan ekonomi (homo economicus). Salah satu prinsip dalam hukum ekonomi adalah, bahwa semua kegiatan harus atas dasar untung-rugi, untung apabila input lebih besar daripada output, rugi sebaliknya. Dalam tingkat sederhana manusia mencukupi kebutuhannya sendiri, kemudian atas dasar jasa maka dikembangkan sistem pasar sehingga hasil produksinya dijual di pasaran. Makin luas pemasaran barang makin banyak diperoleh keuntungan. Salah satu usaha meningkatkan produktivitas kerja dapat dijalankan dengan mempergunakan teknologi modern sehingga dapat ditingkatkan produktivitas kerja manusia.
HOMO RELIGIUS
Artinya manusia menyadari adanya kekauatan ghaib yang memiliki kemampuan lebih hebat daripada kemampuan manusia, sehingga menjadikan manusia berkepercayaan atau beragama. Dalam tahap awal lahir animisme, dinamisme, dan totenisme yang sekarang dikategorikan sebagai kepercayaan, kadang-kadang dikatakan sebagai agama alami. Kemusian lahirlah kepercayaan yang disebut sebagai agama samawi yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, percaya kepada nabiNya, dan kitab suciNya yang dipergunakan sebagai pedoman.
 Ilmu Pengetahuan Dasar adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini sehingga terbentuk konsep dan prinsip.
Perkembangan pikiran manusia:
Perkembangan Alam Pikiran Manusia

Sebagaimana telah dikemukalan, manusia mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam dengan menggunakan pengamatan dan penggunaan rahasia alam dengan menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalaman, tetapi sering tidak dapat menjawab 
masalah dan tidak memuaskan.
Pada manusia kuno, untuk memuaskan diri, mereka mencoba membuat jawaban sendiri. Misalnya,apakah pelangi itu ? mereka tidak dapat menjawabnya. Maka,mereka tidak dapat menjawabnya. Maka, mereka mencoba menjawabnya dengan mengatakan bahwa pelangi adalah selendang bidadari. Lalu timbullah pengetahuan baru, yaitu bidadari.Selanjutnya, tentang mengapa gunung meletus, mereka juga mencoba menjawabnya denganmengatakan bahwa Yang berkuasa marah.Dengan menggunakan logika,
muncullah pengetahuan yang berkuasa pada lautan, hutan, dan seterusnya. Pengetahuan baru yangmerupakan kombinasi antara pengalaman-pengalaman dan kepercayaan disebut mitos.Cerita-cerita mitos itu disebut legenda.
Mitos dapat diterima orang pada saat itu karenaketerbatasan pengindraan dan penalaran serta hasrat ingin tahu yang perlu segera dipenuhi.Sehubungan dengan kemajuan zaman, lahirlah ilmu pengetahuan dan metode pemecahanmasalah secara ilmiah yang selanjutnya terkenal dengan metode ilmiah (Scientific method).
Puncak pemikiran mitos adalah pada zaman Babilonia, yaitu kira-kira 700-600 SM. OrangBabiolonia berpendapat bahwa alam semesta itu sebagai ruang setengah bola dengan bumiyang datar sebagai lantainya dan langit dengan bintang-bintang sebagai atapnya. Namun,yang menakjubkan adalah mereka telah mengenal bidang ekletika sebagai bidang edarmatahari dan menetapkan perhitungan satu tahun, yaitu 365,25 hari.
Pengetahuan perbintangan pada zaman itu pada zaman itu memang berkembang dan muncul pengtahuantentang rasi-rasi kelompok bintang, yaitu rasi scorpio, virgo, pisces, leo, dan sebagainya. Rasi bintang yang kita kenal pada saat ini berasal dari zaman babilonia tersebut setengahnyamerupakan dugaan, imajinasi, kepercayaan, atau mitos. Pengetahuan semacam itu dapatdisebut pseudo science (sains palsu), artinya mirip sains, tetapi bukan sains sebenarnya. Sains palsu itu juga terkadang masih terdapat pada pola pikir orang Yunani kuno (700-600 SM).Misalnya, Thales (624-548 SM) seorang filosof, astronom, ahli matematika, dan ahli teknik, berpendapat bahwa bintangbintang mengeluarkan sinar sendiri, sedangkan bulan hanyamemantulkan sinar dari matahari. Dia juga berpendapat bahwa bumi merupakan suatu piringyang datar terapung diatas air. Dia yang pertama kali mempertanyakan asal-usul semua bendadi alam semesta ini. Thales berpendapat bahwa keanekaragaman benda alam ini merupakangejala alam saja, sedangkan dasarnya amat sederhana, yaitu air. Bahan dasar itu melalui proses membentuk keanekaragaman benda, jadi tidak terbentuk begitu saja. Pendapat inimerupakan pendapat yang sungguh besar dalam alam pikiran manusia pada zaman itu, karenasebelumnya masih banyak orang berpendapat bahwa benda yang beranekaragam itudiciptakan oleh dewa-dewa seperti adanya itu. Selanjutanya, Thales berpendapat bahwasemua kehidupan itu berasal dari air.Kemudian, berdasarkan kemampuan berpikir manusia yang semakin maju
Dan perlengkapan pengamatan yang semakin sempurna, maka mitos dengan berbagai legendamakin di tinggalkan orang dan cenderung menggunakan akal sehat atau rasio
Proses alama pikir manusia
1.      Tahap teologi atau tahap metafisika
2.      Tahap filsafat
3.      Tahap positif atau tahap ilmu
Tahap teologi/mitos adalah suatu cerita yang memberikan pedoman atau arah tertentu kepada sekelompok orang. Pengetahuan dalam mitos tidak objektif, rasio atau penalaran belum terbentuk yang bekerja hanya daya khayal, intuisi atau imajinasi.
Contoh :
1.      Gunung meletus akibat dewa yang dianggap sakti sedang murka.
2.      Gempa bumi akibat raksasa mengamuk

Tahap filsafat adalah manusia mencoba mempeerhunakan rasionya untuk memahami objek secara deangkal, belum secara metodologis yang definitive.
Contoh
1.      Adanya gunung meletus disikapi dengan cara memindahkan penduduk dari sekitar gunung ke tempat yang lebih aman
2.      Tidak lagi mengadakan selamatan dengan tarian-tarian tetapi belum bida menjelaskan secara rinci factor penyebab gunung meletus

Tahap ilmu adalah agar kumpulan pengetahuan dapat disebut ilmu, harus digunakan perpaduan antara rasionalisme dan empirisme yang dikenal dengan metode keilmuan atau pendekatan ilmiah. Peneliatian ilmiah yang dilakukan secara sistematis, terkontrol dan bersarkan atas data empiris.
Syarat untuk dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan adalah
1.      Objektif
Pengetahuan itu sesuai dengan obyeknya kesesuaian dibuktikan dengan hasil pengideraan atau empiris.
2.      Metodik
Pengetahuan diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu yang teratur dan terkontrol
3.      Sistematik
Pengetahuan ilmiah tersusun dalam system, tidak berdiri sendiri, satu sama lain Sali berkaitan, saling menjelaskan, saling menjelaskan, Seluruhnya merupakan satu kesatuan utuh
4.      Berlaku umum
Pengaetahuan tidak hanya berlaku atau dapat diamati oleh seseorang/beberapa orang saja. Semua ornag dengan cara eksperimen sama akan memperoleh hasil yang sama (konsisten)